Kerajinan Aluminium
Warga Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan membuat berbagai perkakas dapur berbahan dasar aluminium. Desa saya merupakan sentra kerajinan perkakas rumah tangga yang terbuat dari aluminium. Karenanya desa saya sering dijuluki desa alumunium. Meski dibuat secara sederhana, hasil kerajinan tangan ini lumayan bagus, bahkan bisa melebihi keluaran pabrik.
Dengan terampil, warga kami pelan-pelan memukulkan palu kayu ke pinggiran pelat aluminium yang sudah berbentuk dandang. Meskipun sudah berumur agak tua semua, mereka masih cukup kuat dan terampil untuk membengkokkan pelat aluminium setebal 0,8 milimeter. Pekerjaan itu dilakoni turun-temurun. Sedikitnya ada 50 unit usaha di desa saya yang melakoni pekerjaan yang sama. Dari ratusan pengrajin yang mengeluti usaha ini, sedikitnya 28.800 buah perkakas dapur dipasarkan ke berbagai daerah di Sumsel. Bahkan, sampai ke provinsi tetangga. Sebut saja Jambi, Lampung, bahkan Bangka-Belitung, dan Bengkulu
Menurut sejarah desa, kerajinan ini diawali dari ketidaksengajaan. Sekitar tahun 1943, pada masa penjajahan Jepang, di Desa Ketiau, Kecamatan Tanjung Batu ada sebuah pesawat terbang milik Jepang yang jatuh di dekat Desa Tanjung Atap. Sejumlah warga desa kemudian memotong-motong bagian pesawat yang terbuat dari aluminium. Selanjutnya lembaran atau pelat aluminium tersebut dipakai warga untuk membuat berbagai macam perkakas rumah tangga.
“Sebagian warga kini masih memakai perkakas yang terbuat dari bekas badan pesawat itu,” Sampai kini pembuatan berbagai perkakas dapur seperti dandang, belango, kukusan, sudu, sendok, irus, rantang bertingkat, masih berlanjut. Bedanya, kini kerajinan membuat perkakas dapur itu, bahannya alumunium, paku alumunium, dan kawat alumunium.
Beberapa hasil kerajinan aluminium :
Pemangang Roti (Oven)
Kukusan
Rantang
Selayang pandang tentang kerajinan aluminium
Kerajinan Aluminium |
Warga Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan membuat berbagai perkakas dapur berbahan dasar aluminium. Desa saya merupakan sentra kerajinan perkakas rumah tangga yang terbuat dari aluminium. Karenanya desa saya sering dijuluki desa alumunium. Meski dibuat secara sederhana, hasil kerajinan tangan ini lumayan bagus, bahkan bisa melebihi keluaran pabrik.
Dengan terampil, warga kami pelan-pelan memukulkan palu kayu ke pinggiran pelat aluminium yang sudah berbentuk dandang. Meskipun sudah berumur agak tua semua, mereka masih cukup kuat dan terampil untuk membengkokkan pelat aluminium setebal 0,8 milimeter. Pekerjaan itu dilakoni turun-temurun. Sedikitnya ada 50 unit usaha di desa saya yang melakoni pekerjaan yang sama. Dari ratusan pengrajin yang mengeluti usaha ini, sedikitnya 28.800 buah perkakas dapur dipasarkan ke berbagai daerah di Sumsel. Bahkan, sampai ke provinsi tetangga. Sebut saja Jambi, Lampung, bahkan Bangka-Belitung, dan Bengkulu
Beberapa hasil kerajinan aluminium :
Pemangang Roti (Oven) |
Kukusan |
Rantang |
Selayang pandang tentang kerajinan aluminium
4 Comment:
andai, semua bahan mentah diolah dulu seperti, pasti pemanfaatan SDA Sumsel lebih optimal
benar nian pak!
Saya Yohanes
bangga dengan adanya industri aluminium yg menuru saya bagus untuk perkembangan ekonomi indonesia,
besar harapan saya untuk bisa bekerja sama dengan pengrajin disana dalam hal pengadaan material plat aluminium,
jika ada yg berminat dapat menghubungi saya di:
08175167289 atau 031.60214789
sy mau beli 200 rantang almunium 5 susun bersekat 5 yg paling atasnya. tingang sofyan hp 0856-5126-6000
Posting Komentar